Pertumbuhan Individu
Individu pada
umumnya diartikan perorangan. Atau individu juga umunya diartikan manusia
perorangan. Individu merupakan satuan unit terkecil dari suatu kelompok atau
masyarakat yang tidak dapat dibagi dan dipisah lagi menjadi part-part yang
lebih kecil. Dalam keluarga misalnya, kakek, nenek, ayah, ibu, adik, kakak, dan
kita sendiri merupakan individu-individu. Dalam masyarakat, individu adalah
anggota masyarakat atau warga yang masing-masing memiliki karakteristik dan
ciri-ciri yang berbeda. Individu-individu dalam masyarakat cenderung membaur
dan bergabung membentuk masyarakat. Umumnya individu yang berkarakteristik sama
membentuk kelompok-kelompok nya masing-masing.
Dalam
kehidupan ini, pasti setiap individu baik manusia, hewan, tumbuhan, dan
organisme lain akan mengalami suatu proses perubahan baik lahir dan batin
menuju ke arah yang lebih kompleks dan sempurna. Setiap individu-individu
tersebut mengalami perubahan yang disebut dengan PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN
sesuai dengan tingkat umurnya. Pertumbuhan dan perkembangan sendiri menurut J.P
Chaplin dalam dictionary-nya mengatakan bahwa :
“Tahap – tahap perubahan yang progresif dan terjadi dalam rentang waktu
kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek -aspek yang terdapat
dalam organismenya.”
Dalam
pertumbuhan ini hal yang diamati adalah pertumbuhan fisik atau jasmani seperti
tulang-tulang badan, berat badan, tinggi badan, dan jaringan tubuh yang menuju
tahap yang lebih sempurna. Pengamatan terhadap pertumbuhan dapat dikukur dengan
menggunakan alat ukur yang bersifat kuantitatif. Berikut ini adalah beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Pendirian Navistik Menurut para ahli dari
golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir.
2. Pendirian Empiristik dan Enviromentalistik
Menurut golongan ini, dikemukakan bahwa pendirian ini berbeda dan berlawanan
dengan pendirian navistik. Para ahli golongan ini menyatakan bahwa pertumbuhan
individu-individu tersebut tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak
berperan sama sekali.
3. Pendirian Korvergensi dan Interaksionisme
Golongan ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat
mempengaruhi pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan individu
berdasarkan individu:
-Masa Vital: Dari usia 0 tahun
sampai 2 tahun.
-Masa Estetik: Dari usia 2 tahun
sampai 7 tahun.
-Masa Intelektual: Dari usia 7
tahun sampai kira-kira 13 atau 14 tahun.
-Masa Sosial: Dari usia 13 atau
14 tahun sampai kira-kira 20 sampai 21 tahun
Fungsi Keluarga
Keluarga
adalah unit / satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat.Kelompok ini, dalam hubungannya dengan
perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok
inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya
dalam masyarakat.
Macam-Macam Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh
keluarga itu. Fungsi dalam keluarga dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis:
a. Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar
keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi
anak-anaknya, karena setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan
biologis bagi kelangsungan kehidupan keturunannya melalui perkawinan.
b. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk
berusaha agar tiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan udara,
penyakit, dan bahaya. Bila fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik-baiknya,
maka tentu akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat.
c. Fungsi Ekonomi
Dalam usahanya menyelenggarakan
kebutuhan pokok berupa sandang, pangan, dan papan, maka orang tua diwajibkan
untuk bekerja keras agar tiap anggota keluarga dapat tercukupi kebutuhan
pokoknya itu.
d. Fungsi Keagamaan
Dengan berpedoman pada Pancasila
(menghayati, mendalami, dan mengamalkan), keluarga diwajibkan untuk menjalani
serta mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai
manusia yang takwa kepad Tuhan YME.
e. Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini, keluarga
berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya dengan bekal nilai dan sikap yang
dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan
mereka jalankan kelak bila telah dewasa. Dengan demikian terjadilah apa yang
disebut dengan istilah sosialisasi.
Pengertian Individu, Keluarga, Dan Masyarakat
1. Individu
Individu
berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu
menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan
seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan
berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan
sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu,
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang
bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang
lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan:
pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua
takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004:
64).
2. Keluarga
Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
Kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar
Dewantara)
Keluarga adalah
dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Dari pengertian
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
- Unit terkecil dari masyarakat
- Terdiri atas 2 orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
- Hidup dalam satu rumah tangga
- Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
- Setiap anggota keluarga mempunyai peran
masing-masing
- Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
3. Masyarakat
Dalam bahasa
inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan.
Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan
bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya
bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai
perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang
merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb
manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah
ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
- menurut
Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan
kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya
ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
- menurut Karl
Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
- Menurut Emile
Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
- Menurut Paul B.
Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
1. Hubungan
individu dengan keluarga
Individu
memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek,
nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai,
norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya
hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang
melekat pada dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan
individu dengan lembaga
Lembaga
diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh
manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu
memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada
disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk
kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai
direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh
lingkungan pekerjaannya.
3. Hubungan
individu dengan komunitas
Komunitas dapat
diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki
teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan
keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas
mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara
independen.
4. Hubungan
individu dengan masyarakat
Hubungan
individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan
kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana
yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan
mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak
masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak
individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
Urbanisasi
Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang
cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung
dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan
perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk
yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya
salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam,
yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di
kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya
bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan
suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus
mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa,
impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh
tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor
pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik
perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian
contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A. Faktor
Penarik Terjadinya Urbanisasi
- Kehidupan kota yang lebih modern
- Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
- Banyak lapangan pekerjaan di kota
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor
Pendorong Terjadinya Urbanisasi
- Lahan pertanian semakin sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
- Diusir dari desa asal
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan
Urbanisasi
- Memoderenisasikan warga desa
- Menambah pengetahuan warga desa
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
- Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat
urbanisasi
- Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
- Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
- Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
- Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan krimina
Referensi :
Komentar
Posting Komentar